Buah
semangka atau tembikai (Citrullus
lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat
yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini
masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo), dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa
dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Selain daging buahnya,
biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya
(kotiledon) sebagai kuaci.
Buah
semangka memang tidak terlalu mahal harganya, selain memiliki rasa yang manis,
rendah energi, tinggi serat, dan kandungan nutrisi serta manfaatnya bagi
kesehatan tidak bisa dianggap enteng. Selain dimanfaatkan buahnya untuk
dikonsumsi, buah semangka juga seringkali dijadikan sebagai obat alternatif
untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Manfaat potensial pada bidang kesehatan
dari buah semangka terus dikembangkan. Salah satunya adalah digunakan untuk
pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Arturo
Figueroa bersama peneliti lain dari Universitas Florida menganjurkan bahwa buah
semangka dapat dijadikan senjati alami yang efektif melawan dan mencegah prehipertensi
ke keadaan hipertensi lanjut, yang merupakan awal mula penyebab dari penyakit
jantung koroner dan stroke. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa buah semangka
atau functional food mempunyai efek
vasodilator Buah semangka sumber alami yang memiliki kandungan L-citrulline
terbanyak. L-citrulline dari semangka secara efisien dapat berubah menjadi
L-arginin. L-arginin adalah asam amino yang dibutuhkan untuk produksi
endotelial nitric oxide (NO), yang merupakan regulator utama dari arteri
tekanan darah (TD) melalui efek vasodilator. L-arginin bisa disintesa dari
L-citrulline melalui siklus citrulline-NO menghasilkan peningkatan produksi
endotelial NO. L-citrulline melalui oral (6 g/hari) menghasilkan tingkat
sirkulasi L-arginin yang lebih besar daripada dosis L-arginin yang sama
(Figueroa A, dkk, 2010).
Peneliti
melakukan penelitian pada 9 orang yang prehipertensi (4 orang laki-laki dan 5
orang wanita postmenopause). Subjek tersebut diberikan suplementasi buah
semangka (L-citrulline/L-arginin, 2,7 g/1,3 g/hari) selama 6 minggu. Hasil dari
penelitian tersebut memberikan hasil yang signifikan dalam penurunan tekanan
darah. Dengan mengkonsumsi suplemen ekstrak buah semangka meningkatkan
hemodinamik aorta pada orang dewasa dengan prehipertensi (Figueroa A, dkk,
2010).
Arturo
Figueroa dan peneliti yang lain melakukan penelitian lanjutan pada 14 orang
yang obesitas prehipertensi atau hipertensi stage 1 (11 orang wanita postmenopause
dan 3 orang laki-laki). Subjek tersebut diberikan suplementasi buah semangka (6
g L-citrulline/L-arginine (2/1) per hari). Hasil dari penelitian tersebut juga
terbukti secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah, namun tidak
signifikan terhadap nadi. Ekstak buah semangka dapat meningkatkan fungsi arteri
dalam penurunan tekanan darah perifer (Figueroa A, dkk, 2012).
Mengkonsumsi
suplemen L-arginin sehari-hari tidak dianjurkan pada banyak penderita
hipertensi karena menyebabkan mual, rasa tidak nyaman pada gastrointestinal,
dan dapat menyebabkan diare. Sebaliknya, buah semangka dapat ditoleransi tubuh
dengan baik. Salah satu subjek menyatakan tidak ada efek samping. Dan, selain
itu manfaat vaskuler dari L-citrulline, buah semangka memiliki banyak vitamin
A, B6, C, serat, potasium, dan likopen, yang merupakan antioksidan terkuat.
Buah semangka juga dapat membantu menurunkan serum glukosa darah (Phys, 2010).
Diet
mediteranian merupakan yang terbaik untuk otak dan memperlihatkan dampak yang
baik dalam pencegahan penyakit serebrovaskuler dan neurodegenrasi. Semakin
banyak warna dalam makanan, maka semakin banyak zat antioksidan yang didapat.
Salah satunya, buah semangka dapat dijadikan pencegahan terhadap penyakit
stroke karena kaya akan likopen yang secara signifikan dapat menurunkan infark
kortikal yang diinduksi oleh oklusi/reperfusi arteri otak tengah (Zavoreo I,
dkk, 2012).
Siti
Widyaningrum melakukan penelitian hubungan antara konsumsi makanan dengan
kejadian hipertensi pada lansia bahwa pola makanan pencegah hipertensi yang
berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi diantaranya adalah
tomat, sawi, bayam, brokoli, mangga, semangka, nanas, ikan air tawar, tongkol,
ayam tanpa kulit, putih telur, biji bunga matahari. Buah semangka memiliki
kandungan air dan kalium yang tinggi sehingga dapat menetralisasi tekanan darah
dengan memakan langsung buahnya (Widyaningrum S, 2012).
Buah
semangka memang memiliki banyak manfaat dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Oleh karena itu, mulailah menyediakan semangka sebagai salah satu
makanan penutup di setiap menu harian Anda agar dapat membantu menjaga dan
mempertahankan kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Figueroa A,
Sanchez-Gonzalez MA, Perkins-Veazie PM, dan Arjmandi BH. Effects of Watermelon
Supplementation on Aortic Blood Pressure and Wave Refelection in Individuals
With Prehypertension: A Pilot Study. American
Journal of Hypertension, 2010; doi: 10.1038/ajh.2010.142
Figueroa A,
Sanchez-Gonzalez MA, Wong A, dan Arjmandi BH. Watermelon Extract
Supplementation Reduces Ankle Blood Pressure and Carotid Augmentation Index in
Obese Adults With Prehypertension or Hypertension. American Journal of Hypertension, 2012; doi: 10.1038/ajh.2012.20
Phys. 2010. Study Finds Watermelon Lowers Blood
Pressure. Florida State University
Widyaningrum
S. 2012. Hubungan Antara Konsumsi Makanan
dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Skripsi, Diterbitkan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Zavoreo I,
Basic-Kes V, dan Demarin V. Stroke and Neuroplasticity. Periodicum Biologorum, 2012; 114 (3): 393-396
0 komentar:
Posting Komentar