Get me outta here!

Minggu, 13 April 2014

Semangka Sebagai Penurun Tekanan Darah



Buah semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo), dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Selain daging buahnya, biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Buah semangka memang tidak terlalu mahal harganya, selain memiliki rasa yang manis, rendah energi, tinggi serat, dan  kandungan nutrisi serta manfaatnya bagi kesehatan tidak bisa dianggap enteng. Selain dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi, buah semangka juga seringkali dijadikan sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Manfaat potensial pada bidang kesehatan dari buah semangka terus dikembangkan. Salah satunya adalah digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Arturo Figueroa bersama peneliti lain dari Universitas Florida menganjurkan bahwa buah semangka dapat dijadikan senjati alami yang efektif melawan dan mencegah prehipertensi ke keadaan hipertensi lanjut, yang merupakan awal mula penyebab dari penyakit jantung koroner dan stroke. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa buah semangka atau functional food mempunyai efek vasodilator Buah semangka sumber alami yang memiliki kandungan L-citrulline terbanyak. L-citrulline dari semangka secara efisien dapat berubah menjadi L-arginin. L-arginin adalah asam amino yang dibutuhkan untuk produksi endotelial nitric oxide (NO), yang merupakan regulator utama dari arteri tekanan darah (TD) melalui efek vasodilator. L-arginin bisa disintesa dari L-citrulline melalui siklus citrulline-NO menghasilkan peningkatan produksi endotelial NO. L-citrulline melalui oral (6 g/hari) menghasilkan tingkat sirkulasi L-arginin yang lebih besar daripada dosis L-arginin yang sama (Figueroa A, dkk, 2010).
Peneliti melakukan penelitian pada 9 orang yang prehipertensi (4 orang laki-laki dan 5 orang wanita postmenopause). Subjek tersebut diberikan suplementasi buah semangka (L-citrulline/L-arginin, 2,7 g/1,3 g/hari) selama 6 minggu. Hasil dari penelitian tersebut memberikan hasil yang signifikan dalam penurunan tekanan darah. Dengan mengkonsumsi suplemen ekstrak buah semangka meningkatkan hemodinamik aorta pada orang dewasa dengan prehipertensi (Figueroa A, dkk, 2010).
Arturo Figueroa dan peneliti yang lain melakukan penelitian lanjutan pada 14 orang yang obesitas prehipertensi atau hipertensi stage 1 (11 orang wanita postmenopause dan 3 orang laki-laki). Subjek tersebut diberikan suplementasi buah semangka (6 g L-citrulline/L-arginine (2/1) per hari). Hasil dari penelitian tersebut juga terbukti secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah, namun tidak signifikan terhadap nadi. Ekstak buah semangka dapat meningkatkan fungsi arteri dalam penurunan tekanan darah perifer (Figueroa A, dkk, 2012).
Mengkonsumsi suplemen L-arginin sehari-hari tidak dianjurkan pada banyak penderita hipertensi karena menyebabkan mual, rasa tidak nyaman pada gastrointestinal, dan dapat menyebabkan diare. Sebaliknya, buah semangka dapat ditoleransi tubuh dengan baik. Salah satu subjek menyatakan tidak ada efek samping. Dan, selain itu manfaat vaskuler dari L-citrulline, buah semangka memiliki banyak vitamin A, B6, C, serat, potasium, dan likopen, yang merupakan antioksidan terkuat. Buah semangka juga dapat membantu menurunkan serum glukosa darah (Phys, 2010).
Diet mediteranian merupakan yang terbaik untuk otak dan memperlihatkan dampak yang baik dalam pencegahan penyakit serebrovaskuler dan neurodegenrasi. Semakin banyak warna dalam makanan, maka semakin banyak zat antioksidan yang didapat. Salah satunya, buah semangka dapat dijadikan pencegahan terhadap penyakit stroke karena kaya akan likopen yang secara signifikan dapat menurunkan infark kortikal yang diinduksi oleh oklusi/reperfusi arteri otak tengah (Zavoreo I, dkk, 2012).
Siti Widyaningrum melakukan penelitian hubungan antara konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi pada lansia bahwa pola makanan pencegah hipertensi yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi diantaranya adalah tomat, sawi, bayam, brokoli, mangga, semangka, nanas, ikan air tawar, tongkol, ayam tanpa kulit, putih telur, biji bunga matahari. Buah semangka memiliki kandungan air dan kalium yang tinggi sehingga dapat menetralisasi tekanan darah dengan memakan langsung buahnya (Widyaningrum S, 2012).
Buah semangka memang memiliki banyak manfaat dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, mulailah menyediakan semangka sebagai salah satu makanan penutup di setiap menu harian Anda agar dapat membantu menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Figueroa A, Sanchez-Gonzalez MA, Perkins-Veazie PM, dan Arjmandi BH. Effects of Watermelon Supplementation on Aortic Blood Pressure and Wave Refelection in Individuals With Prehypertension: A Pilot Study. American Journal of Hypertension, 2010; doi: 10.1038/ajh.2010.142
Figueroa A, Sanchez-Gonzalez MA, Wong A, dan Arjmandi BH. Watermelon Extract Supplementation Reduces Ankle Blood Pressure and Carotid Augmentation Index in Obese Adults With Prehypertension or Hypertension. American Journal of Hypertension, 2012; doi: 10.1038/ajh.2012.20
Phys. 2010. Study Finds Watermelon Lowers Blood Pressure. Florida State University
Widyaningrum S. 2012. Hubungan Antara Konsumsi Makanan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Skripsi, Diterbitkan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Zavoreo I, Basic-Kes V, dan Demarin V. Stroke and Neuroplasticity. Periodicum Biologorum, 2012; 114 (3): 393-396

0 komentar:

Posting Komentar