Get me outta here!

Minggu, 19 Maret 2017

Liburan ke Jogja Part 5: Museum Ullen Sentalu - Gardu Pandang Merapi

Sudah 4 hari di Jogja, setiap pagi selalu mendung dan disertai dengan gerimis kecil. Hari ini kami memulai perjalanan agak siang. Karena paginya si Ocil masih dateng ke seminar proposal temennya. Setelah sarapan Lotek, kami beranjak ke daerah Kaliurang atau Gunung Merapi sekitar jam 10 pagi.

1. Museum Ullen Sentalu


Kalau kamu suka dengan wisata museum dan suka dengan sejarah Jawa terutama Yogyakarta dan Solo, kamu wajib banget harus kesini. Karena museum ini termasuk dalam salah satu museum terbaik di Indonesia. Buat yang gak suka museum, pasti jadi suka. Temen saya yang awalnya gak suka museum, habis diceritain malah pengen kesini lho.
Menuju Museum Ullen Sentalu yang terletak di kaki Gunung Merapi ini cukup jauh dari kota. Sekitar 1 jam kalau dari kompleks UGM. Untuk menuju kesini tinggal mengikuti saja Jalan Kaliurang (Jakal) yang lurus dan sedikit menanjak. Yaa namanya juga jalan menuju ke gunung. Setelah sekitar Jakal KM 25 akan ada Tugu Udang setelah Gerbang Kaliurang. Dari Tugu Udang belok kiri, nanti tinggal mengikuti arah menuju museum ini
Museum ini buka setiap hari Selasa - Minggu jam 8.30-16.00. Setiap hari Senin libur. Harga tiket masuknya untuk dewasa Rp 30.000,- dan anak-anak (5-16 tahun) Rp 15.000,-. Itu sudah termasuk guide dan minuman gratis ala keraton. Setelah membayar tiket masuk, kita disuruh menunggu sekitar 10 menit untuk memulai perjalanan bersama guide, sekalian menunggu rombongan yang lainnya. Sembari menunggu kami boleh foto-foto dulu di sini. Kebetulan saat itu ada pameran topeng.

Tepat 10 menit kemudian, kami dipersilahkan masuk bersama seorang guide. Kebetulan saat itu museum sedang sepi, sehingga rombongannya hanya kami berdua. Mbak guidenya sempat bercerita, kalau hari Minggu kemarin sempat mendampingi sekali tour sebanyak 25 orang. Hari itu mbaknya dapet jatah 4 rombongan. Saran dari saya, sebaiknya kalau kesini jangan pas lagi long weekend. Kalau pas rame banget, jadi gak konsen deh guidenya ngomong apa.
Saat masuk, kami dijelaskan bahwa tidak boleh memfoto dan memegang koleksi yang ada di museum tersebut. Karena kalau mau foto di dalam museum ada tempatnya sendiri dan nanti akan diberitahu oleh guidenya. Gak boleh foto pre wed atau buku tahunan juga walaupun sudah ijin. Waktu saya kesana ada rombongan anak SMP yang ditolak gara-gara cuma mau foto tahunan di situ. Gak boleh juga merekam penjelasan guidenya juga. Merekamnya cukup di dalam ingatan saja yaa..
Di perjalanan pertama ini, kami dijelaskan sejarah museum ullen sentalu itu sendiri. Jadi museum ini adalah milik pribadi. Dijelaskan juga arti nama dari Ullen Sentalu. Kemudian kami memasuki terowongan buatan yang dibuat untuk menyimpan koleksi yang ada. Setelah memasuki lorong terowongan akan ada sebuah ruangan yang menyimpan alat musik tradisional Jawa atau yang biasa disebut gamelan, dan juga lukisan tarian Jawa. Mbak guidenya menjelaskan asal mula tarian ini dari mana, siapa koreografernya
Di sini saya sempat ke kamar mandi dulu karena di pintu masuk tadi gak ada kamar mandi. Setelah dari kamar mandi, eh ada rombongn baru lagi.
Setelah dari ruangan yang menjelaskan tentang kesenian Jawa tadi, kami melanjutkan perjalanan menuju lorong terowongan berikutnya yang lebih menceritakan mengenai sejarah silsilah kerajaan di Yogyakarta dan Solo. Tenang gaes pas kamu dengerin Mbak guidenya ngomong jangan buru-buru pusing duluan sama penjelasannya. Keluar dari museum ini, gak pake post test kok, hehehe.
Di lorong ini akan ada lukisan dan foto jaman dahulu. Sehingga penjelesan dari guide dapat dipahami dengan jelas. Ada fakta unik yang belum kita ketahui selama ini. Bahkan tidak tertulis dalam buku sejarah kita. Seperti kalau di kerajaan tanda wanita pemegang kekuasaan istana atau keraton ditandai dengan memegang kunci. Putri kerajaan yang senang berkuda, main piano, dan pandai berbahasa asing. Gaya berpakaian para putri juga diperhatikan. Desain pada jaman tersebut sudah memadukan antara budaya Jawa dan Eropa lho. Oiya, disini juga ada lukisan besar seperti 3D yang matanya selalu mengikuti kemana saja kita berjalan. Berasa kayak diamatin gitu sama lukisannya.
Setelah dari lorong, kita memasuki seperti labirin yang terletak di atas kolam. Di labirin ini ada ruangan-ruangan kecil. Ada ruangan yang berisi surat menyurat antara putri kerajaan dengan sahabatnya yang ada di luar negeri. Ternyata jaman dahulu surat menyuratnya hanya berisi quote-quote 1-2 kalimat saja. Keren yaa.. Sederhana tapi mengena.
Di ruangan berikutnya menceritakan mengenai kehidupan Gusti Nurul dari kecil sampai dewasa. Gusti Nurul adalah kembang Mangkunegaran yang cantik, cerdas, dan rendah hati. 3B-lah pokoknya Brain, Beauty, dan Behaviour. Gusti Nurul pun sampai pernah menolak lamaran dari Presiden Ir. Soekarno karena gak mau dipoligami. Mungkin pada jaman tersebut Gusti Nurul adalah High Quality Woman
Kita berjalan keluar ruangan lagi, untuk memasuki ruangan berikutnya yang terdapat jenis-jenis kain jarit khas Yogyakarta dan Solo. Mana kain yang biasa digunakan untuk acara khusus seperti menikah dan mana yang sehari-hari digunakan oleh keluarga kerajaan
Setelah keluar dari labirin tersebut, photo time! Mbak guidenya memberikan waktu untuk foto sebentar sebelum ke ruang berikutnya

Setelah itu kita diajak untuk minum cantik ala keraton. Kita diberi satu gelas minuman sambil bersantai. Saya kurang tahu wedangnya terdiri dari bahan apa saja, yang jelas enak dan anget. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju tempat penyimpanan arca yang ada di pinggir lorong yang mengelilingi taman. Dan juga ada patung yang ada di dalam ruangan kaca.
Di tempat berikutnya, kita diperbolehkan ambil foto lagi. Siapkan kamera yaa..

Ternyata tempat ini adalah tempat terakhir kita ditemani oleh guide. Karena setelah itu kita diantarkan ke pintu keluar. Waktu yang dihabiskan untuk mengelilingi museum ini adalah 45 menit. Di pintu keluar ada cafe. Saya gak masuk tapi foto-foto di depannya aja.


Sekian sudah perjalanan saya di Museum Ullen Sentalu. Kesan saya dengan museum ini.. gak salah deh museum ini dapat predikat museum terbaik. Museum ini pun tetap menjaga kualitas koleksinya dengan baik dengan tidak membolehkan untuk memfoto dan memegang benda koleksi. Sepanjang perjalanan di dalam museum ini pun tidak terasa membosankan, malah 45 menit menurut saya masih kurang, hehehe.

2. Gardu Pandang Merapi

Gardu Pandang Merapi ini terletak tidak jauh dari Museum Ullen Sentalu. Sekitar 2 km lagi menuju ke atas. Di gardu pandang ini kita bisa melihat Gunung Merapi dengan jelas. Cukup hanya Rp 5.000,- untuk tiket masuk. Kalau malam, di sini ada taman lampion juga

Sebenarnya di kawasan Merapi ini ada banyak tempat wisata, seperti Museum Merapi atau Lava Tour. Lava Tour ini kita keliling kawasan Merapi naik Jeep. Kalau penyuka wisata adrenalin bisa dicoba. Sewa Jeep untuk short tour Rp 400.000,-. Berhubung kami cuma berdua, jadi untuk harga segitu terlalu mahal. Jadi saya skip saja untuk Lava Tour



Karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang, kita makan di Kopi Lotok yang ada di sepanjang jalan Kaliurang. Buat yang kangen masakan rumahan dengan suasana di desa, bisa mampir kesini
Nyampai kost-an udah sore, kita istirahat dulu kemudian packing untuk bersiap-siap pulang ke Malang. Sebelum ke stasiun, sempatkan dulu untuk makan angkringan atau oseng pedas

Happy Holiday Everybody!!

0 komentar:

Posting Komentar