Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena
merupakan generasi penerus dan aset masa depan. Tumbuh kembang anak usia sekolah
yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh pemberian gizi atau asupan makanan
pada anak tidak selalu dapat dilakukan dengan sempurna. Sering timbul masalah
anak tidak mau sarapan terutama disebabkan karena keterbatasan waktu dan
pengolahan makanan. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi otak
termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah, seperti mengantuk dan kurang
konsentrasi.
Kebutuhan gizi anak sekolah usia 6-12 tahun berkisar
antara 1550-2050 kkal. Sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 20-25% kebutuhan
kalori sehari. Makan siang dan makan malam masing-masing 30%, sedangkan makanan
selingan dapat dilakukan dua kali dengan porsi masing-masing 10%.
Apakah makanan jajanan itu?
Makanan jajanan
adalah makanan yang dimakan diantara
waktu makan dalam porsi yang kecil. Makanan jajajan merupakan makanan yang
dijual yang siap dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut.
Pangan jajanan anak sekolah umumnya dikenal sebagai
pangan siap saji yang ditemui di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi
oleh sebagian besar anak sekolah.
Pangan jajanan di sekolah umumnya dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Makanan utama:
misalnya nasi goreng, nasi soto, mie bakso
2. Penganan atau
kue-kue: seperti tahu goreng, cilok, martabak
3. Minuman: seperti
es campur, es sirup, es teh
Apa potensi bahaya pada jajanan?
1. Bahaya fisik
dapat terjadi apabila pangan dijual di tempat terbuka dan tidak disimpan dalam
wadah tertutup, penjual mengenakan perhiasan tangan, dan penjual menangani
makanan dan bahan pangan dengan ceroboh
2. Bahaya kimia
dapat terjadi karena penggunaan bahan berbahaya yang memang tidak boleh
digunakan pada makanan. Seperti penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet
makanan, penggunaan pewarna tekstil, rhodamin (merah) dan methanil yellow
(kuning) agar makanan menjadi lebih menarik.
3. Bahaya
mikrobiologi disebabkan oleh mikroba dan bakteri.
Bagaimana jajanan yang baik?
1. SEHAT:
Mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh agar dapat memberikan sumbangan
terhadap pemenuhan gizinya
2. BERSIH: Tidak
dihinggapi lalat, tidak berdebu, dan tidak terbuka
3. AMAN: Tidak
mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, tidak terasa pahit, dan tidak
berwarna mencolok
Bagaimana menu sarapan yang sehat?
Sarapan sehat untuk anak sebaiknya mengikuti pola gizi
seimbang yakni terdiri dari sumber karbohidrat (60-68%), protein (12-15%), dan
lemak (15-25%), dan vitamin/mineral. Porsi sarapan sebaiknya tidak terlalu
banyak karena akan mengganggu sistem pencernaan dan aktivitas anak.
Tips menyiapkan makanan sehat untuk anak...
1. Siapkan menu
sarapan sehat dan bergizi seimbang
2. Pilih menu
sarapan yang praktis dan bervariasi dari berbagai jenis bahan makanan
3. Sarapan tidak
harus nasi, dapat diganti sereal, roti, kentang, dan mie
4. Susu atau hasil
olahannya seperti yoghurt sangat dianjurkan
5. Bisa dilengkapi
dengan buah segar atau yang diblender
6. Beri air minum
yang cukup
7. Berikan pula
kesempatan buat anak merencanakan dan mempersiapkan sarapannya
8. Contoh menu
sarapan:
a. Setangkap roti +
telur mata sapi + sayuran + susu
b. Nasi goreng +
telur dadar + sayuran
c. Bubur ayam +
pisang
d. Lontong sayur +
telur + buah
e. Nasi uduk + ayam
goreng + buah
Agen Daftar s128 ialah situs sabung ayam online jadi satu diantara penyuplai layanan taruhan ayam s128 di indonesia.
BalasHapusS128cash - Judi Online | Poker Online | Sabung Ayam | s128 | Sbobet
https://sabungayamcash.blogspot.com/2019/07/agen-judi-sabung-ayam-s128-online.html
s128
sabung ayam
ayam sabung
ayam sabung
sabung ayam
ayam sabung
https://sabungayamcash.hatenablog.com/entry/2019/07/06/111444