Get me outta here!

Senin, 14 April 2014

Jajanan Sehat Anak Sekolah

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena merupakan generasi penerus dan aset masa depan. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh pemberian gizi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilakukan dengan sempurna. Sering timbul masalah anak tidak mau sarapan terutama disebabkan karena keterbatasan waktu dan pengolahan makanan. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah, seperti mengantuk dan kurang konsentrasi.

Kebutuhan gizi anak sekolah usia 6-12 tahun berkisar antara 1550-2050 kkal. Sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 20-25% kebutuhan kalori sehari. Makan siang dan makan malam masing-masing 30%, sedangkan makanan selingan dapat dilakukan dua kali dengan porsi masing-masing 10%.

Apakah makanan jajanan itu?
Makanan  jajanan adalah  makanan yang dimakan diantara waktu makan dalam porsi yang kecil. Makanan jajajan merupakan makanan yang dijual yang siap dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut.
Pangan jajanan anak sekolah umumnya dikenal sebagai pangan siap saji yang ditemui di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak sekolah.
Pangan jajanan di sekolah umumnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
1.  Makanan utama: misalnya nasi goreng, nasi soto, mie bakso
2.  Penganan atau kue-kue: seperti tahu goreng, cilok, martabak
3.  Minuman: seperti es campur, es sirup, es teh

Apa potensi bahaya pada jajanan?
1.  Bahaya fisik dapat terjadi apabila pangan dijual di tempat terbuka dan tidak disimpan dalam wadah tertutup, penjual mengenakan perhiasan tangan, dan penjual menangani makanan dan bahan pangan dengan ceroboh
2.  Bahaya kimia dapat terjadi karena penggunaan bahan berbahaya yang memang tidak boleh digunakan pada makanan. Seperti penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet makanan, penggunaan pewarna tekstil, rhodamin (merah) dan methanil yellow (kuning) agar makanan menjadi lebih menarik.
3.  Bahaya mikrobiologi disebabkan oleh mikroba dan bakteri. 

Bagaimana jajanan yang baik?
1. SEHAT: Mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh agar dapat memberikan sumbangan terhadap pemenuhan gizinya
2. BERSIH: Tidak dihinggapi lalat, tidak berdebu, dan tidak terbuka
3. AMAN: Tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, tidak terasa pahit, dan tidak berwarna mencolok

Bagaimana menu sarapan yang sehat?
Sarapan sehat untuk anak sebaiknya mengikuti pola gizi seimbang yakni terdiri dari sumber karbohidrat (60-68%), protein (12-15%), dan lemak (15-25%), dan vitamin/mineral. Porsi sarapan sebaiknya tidak terlalu banyak karena akan mengganggu sistem pencernaan dan aktivitas anak.

Tips menyiapkan makanan sehat untuk anak...
1.  Siapkan menu sarapan sehat dan bergizi seimbang
2.  Pilih menu sarapan yang praktis dan bervariasi dari berbagai jenis bahan makanan
3.  Sarapan tidak harus nasi, dapat diganti sereal, roti, kentang, dan mie
4.  Susu atau hasil olahannya seperti yoghurt sangat dianjurkan
5.  Bisa dilengkapi dengan buah segar atau yang diblender
6.  Beri air minum yang cukup
7.  Berikan pula kesempatan buat anak merencanakan dan mempersiapkan sarapannya
8.  Contoh menu sarapan:
a. Setangkap roti + telur mata sapi + sayuran + susu
b. Nasi goreng + telur dadar + sayuran
c.  Bubur ayam + pisang
d. Lontong sayur + telur + buah
e.  Nasi uduk + ayam goreng + buah
f.    Mi goreng + telur + buah

Pilihlah jajanan yang bersih, sehat, dan aman...

1 komentar: