Get me outta here!

Selasa, 28 Maret 2017

Cara Mendaftar E-Filling


Beberapa hari lagi pelaporan SPT Tahunan akan berakhir. Hayooo.. siapa yang belum laporan. Sebagai warga negara Indonesia yang baik yang mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak alias NPWP, kita harus melapor ya gaes.
Sekarang udah gak ada lagi alasan untuk tidak melapor. Misalnya, gak ada waktu buat ke kantor pajak. Tenang aja, 1 bulan sebelum batas pelaporan SPT Tahunan kantor pajak buka di hari Sabtu dan Minggu juga lho. Kalau kamu males buat setiap tahunnya dateng ke kantor pajak dan males buat antri, sekarang ada e-filling yang lebih praktis untuk melaporkan SPT-mu dimana pun kamu berada. Karena sudah menggunakan sistem online. Jadi, lebih cepat, mudah, dan aman.
Tertarik untuk menggunakan e-filling. Terlebih dahulu kita harus mendapatkan EFIN (Electronic Filling Identification Number) yang hanya bisa didapatkan di kantor pajak. Nah, begini caranya:

  1. Siapkan 1 lembar foto copy KTP dan 1 lembar foto copy NPWP
  2. Datang ke kantor pajak sesuai dengan wilayah NPWP
  3. Bilang ke penjaga mesin nomer antrian kalau ingin mendaftar EFIN. Nanti kamu akan diberi selembar formulir yang diisi terlebih dahulu. Ketika mendaftar EFIN tidak boleh diwakilkan ya gaes. Harus datang sendiri yang bersangkutan. Sebaiknya bawa bolpoin sendiri ya gaes, biar cepet ngisinya
  4. Tunggulah dengan sabar. Antriannya tidak terlalu panjang kok. Karena pendaftaran EFIN dijadikan satu dengan pendaftaran NPWP. Tetapi dipisahkan dari antrian pelaporan SPT
  5. Petugas akan memanggil nomer antrian. Kemudian memastikan bahwa yang mengurus adalah yang bersangkutan. Kemudian kamu akan diberikan nomer EFIN dan petunjuk pengisian SPT Tahunan dengan menggunakan e-filling. Prosesnya cepet kok, gak pake lama
  6. Setelah dapat EFIN disimpan dengan baik ya. Karena EFIN ini sebagai identitas Wajib Pajak pada saat melakukan transaksi elektronik dengan Dirjen Pajak untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. EFIN bersifat rahasia dan digunakan sebagai alat autentifikasi. Wajib Pajak wajib untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan EFIN dari penggunaan yang tidak sah
  7. Terus cari tempat yang ada WiFi-nya deh. Buat mengaktifkan EFIN ini
Cara Pendaftaran Akun DJP Online:
  1. Masuk ke halaman DJP Online: http://djponline.pajak.go.id . Pilih Anda belum terdaftar? Daftar disini
  2. Masukkan NPWP (tanpa titik dan strip) dan EFIN serta kode keamanan pada form yang telah tersedia dan klik Verifikasi
  3. Cek identitas. Pastikan bahwa data yang tertera sudah sesuai. Isi password pada kolom tersedia. Passwordnya terserah kamu ya. Kemudian klik Simpan
  4. Cek email aktivasi pada inbox email. Sistem akan mengirimkan ke email yang kamu daftarkan tadi yaa. Kemudian klik Link Aktivasi untuk mengaktifkan akun DJP Online. 
  5. Tadaaa.. Akun DJP Online sudah aktif. Silahkan melakukan login menggunakan NPWP dan Password (yang kamu daftarkan tadi) pada halaman DJP Online: http://djponline.pajak.go.id
Kalau akunmu sudah aktif, berarti sudah siap untuk melaporkan SPT Tahunanmu menggunakan e-filling.
  1. Login ke halaman DJP Online: http://djponline.pajak.go.id . Klik bagian e-filling untuk melakukan pengisian SPT Tahunan
  2. Klik pada tombol "Buat SPT' untuk membuat SPT Tahunan
  3. Pilih SPT Tahunan. Pilih SPT 1770 SS jika penghasilan setahun < 60 juta atau SPT 1770 S jika penghasilan setahun > 60 juta. Nanti akan ada pertanyaan panduan untuk menentukan jenis formulirmu
  4. Ikuti petunjuk pengisian hingga selesai kemudian kirim SPT dengan memasukkan kode Verifikasi. Kalau belum sampai kode verifikasi tetiba error, berarti SPT-mu belum masuk. Tanda SPT udah masuk itu kalau kamu sudah menerima salinan SPT yang kamu buat di email kamu.
  5. Saran saya untuk mempermudah pengisian SPT, sebaiknya melihat Bukti Potong Pajak. Bukti ini biasanya disertakan oleh Pemotong Pajak setelah penghasilanmu dipotong pajak. 
Kalau lupa password atau mau ngereset password, begini caranya:
  1. Masuk ke halaman DJP Online: http://djponline.pajak.go.id . Klik pada bagian Lupa password? reset di sini
  2. Masukkan NPWP, EFIN, dan email serta kode keamanan pada form yang telah tersedia, kemudian klik Submit
  3. Cek email lupa password di inbox email kemudian klik link perubahan untuk mengganti Password Akun DJP Online
  4. Masukkan password baru pada form password baru dan konfirmasi password serta kode keamanan. Klik Simpan
  5. Tadaaa.. Akun DJP Online sudah aktif. Silahkan melakukan login menggunakan NPWP dan Password (yang kamu daftarkan tadi) pada halaman DJP Online: http://djponline.pajak.go.id
Kalau bingung, galau, dan gelisah pengen tau informasi lebih lanjut bisa hubungi Account Representative KPP wilayah setempat atau hubungi Kring Pajak 1500200

Minggu, 19 Maret 2017

Liburan ke Jogja Part 5: Museum Ullen Sentalu - Gardu Pandang Merapi

Sudah 4 hari di Jogja, setiap pagi selalu mendung dan disertai dengan gerimis kecil. Hari ini kami memulai perjalanan agak siang. Karena paginya si Ocil masih dateng ke seminar proposal temennya. Setelah sarapan Lotek, kami beranjak ke daerah Kaliurang atau Gunung Merapi sekitar jam 10 pagi.

1. Museum Ullen Sentalu


Kalau kamu suka dengan wisata museum dan suka dengan sejarah Jawa terutama Yogyakarta dan Solo, kamu wajib banget harus kesini. Karena museum ini termasuk dalam salah satu museum terbaik di Indonesia. Buat yang gak suka museum, pasti jadi suka. Temen saya yang awalnya gak suka museum, habis diceritain malah pengen kesini lho.
Menuju Museum Ullen Sentalu yang terletak di kaki Gunung Merapi ini cukup jauh dari kota. Sekitar 1 jam kalau dari kompleks UGM. Untuk menuju kesini tinggal mengikuti saja Jalan Kaliurang (Jakal) yang lurus dan sedikit menanjak. Yaa namanya juga jalan menuju ke gunung. Setelah sekitar Jakal KM 25 akan ada Tugu Udang setelah Gerbang Kaliurang. Dari Tugu Udang belok kiri, nanti tinggal mengikuti arah menuju museum ini
Museum ini buka setiap hari Selasa - Minggu jam 8.30-16.00. Setiap hari Senin libur. Harga tiket masuknya untuk dewasa Rp 30.000,- dan anak-anak (5-16 tahun) Rp 15.000,-. Itu sudah termasuk guide dan minuman gratis ala keraton. Setelah membayar tiket masuk, kita disuruh menunggu sekitar 10 menit untuk memulai perjalanan bersama guide, sekalian menunggu rombongan yang lainnya. Sembari menunggu kami boleh foto-foto dulu di sini. Kebetulan saat itu ada pameran topeng.

Tepat 10 menit kemudian, kami dipersilahkan masuk bersama seorang guide. Kebetulan saat itu museum sedang sepi, sehingga rombongannya hanya kami berdua. Mbak guidenya sempat bercerita, kalau hari Minggu kemarin sempat mendampingi sekali tour sebanyak 25 orang. Hari itu mbaknya dapet jatah 4 rombongan. Saran dari saya, sebaiknya kalau kesini jangan pas lagi long weekend. Kalau pas rame banget, jadi gak konsen deh guidenya ngomong apa.
Saat masuk, kami dijelaskan bahwa tidak boleh memfoto dan memegang koleksi yang ada di museum tersebut. Karena kalau mau foto di dalam museum ada tempatnya sendiri dan nanti akan diberitahu oleh guidenya. Gak boleh foto pre wed atau buku tahunan juga walaupun sudah ijin. Waktu saya kesana ada rombongan anak SMP yang ditolak gara-gara cuma mau foto tahunan di situ. Gak boleh juga merekam penjelasan guidenya juga. Merekamnya cukup di dalam ingatan saja yaa..
Di perjalanan pertama ini, kami dijelaskan sejarah museum ullen sentalu itu sendiri. Jadi museum ini adalah milik pribadi. Dijelaskan juga arti nama dari Ullen Sentalu. Kemudian kami memasuki terowongan buatan yang dibuat untuk menyimpan koleksi yang ada. Setelah memasuki lorong terowongan akan ada sebuah ruangan yang menyimpan alat musik tradisional Jawa atau yang biasa disebut gamelan, dan juga lukisan tarian Jawa. Mbak guidenya menjelaskan asal mula tarian ini dari mana, siapa koreografernya
Di sini saya sempat ke kamar mandi dulu karena di pintu masuk tadi gak ada kamar mandi. Setelah dari kamar mandi, eh ada rombongn baru lagi.
Setelah dari ruangan yang menjelaskan tentang kesenian Jawa tadi, kami melanjutkan perjalanan menuju lorong terowongan berikutnya yang lebih menceritakan mengenai sejarah silsilah kerajaan di Yogyakarta dan Solo. Tenang gaes pas kamu dengerin Mbak guidenya ngomong jangan buru-buru pusing duluan sama penjelasannya. Keluar dari museum ini, gak pake post test kok, hehehe.
Di lorong ini akan ada lukisan dan foto jaman dahulu. Sehingga penjelesan dari guide dapat dipahami dengan jelas. Ada fakta unik yang belum kita ketahui selama ini. Bahkan tidak tertulis dalam buku sejarah kita. Seperti kalau di kerajaan tanda wanita pemegang kekuasaan istana atau keraton ditandai dengan memegang kunci. Putri kerajaan yang senang berkuda, main piano, dan pandai berbahasa asing. Gaya berpakaian para putri juga diperhatikan. Desain pada jaman tersebut sudah memadukan antara budaya Jawa dan Eropa lho. Oiya, disini juga ada lukisan besar seperti 3D yang matanya selalu mengikuti kemana saja kita berjalan. Berasa kayak diamatin gitu sama lukisannya.
Setelah dari lorong, kita memasuki seperti labirin yang terletak di atas kolam. Di labirin ini ada ruangan-ruangan kecil. Ada ruangan yang berisi surat menyurat antara putri kerajaan dengan sahabatnya yang ada di luar negeri. Ternyata jaman dahulu surat menyuratnya hanya berisi quote-quote 1-2 kalimat saja. Keren yaa.. Sederhana tapi mengena.
Di ruangan berikutnya menceritakan mengenai kehidupan Gusti Nurul dari kecil sampai dewasa. Gusti Nurul adalah kembang Mangkunegaran yang cantik, cerdas, dan rendah hati. 3B-lah pokoknya Brain, Beauty, dan Behaviour. Gusti Nurul pun sampai pernah menolak lamaran dari Presiden Ir. Soekarno karena gak mau dipoligami. Mungkin pada jaman tersebut Gusti Nurul adalah High Quality Woman
Kita berjalan keluar ruangan lagi, untuk memasuki ruangan berikutnya yang terdapat jenis-jenis kain jarit khas Yogyakarta dan Solo. Mana kain yang biasa digunakan untuk acara khusus seperti menikah dan mana yang sehari-hari digunakan oleh keluarga kerajaan
Setelah keluar dari labirin tersebut, photo time! Mbak guidenya memberikan waktu untuk foto sebentar sebelum ke ruang berikutnya

Setelah itu kita diajak untuk minum cantik ala keraton. Kita diberi satu gelas minuman sambil bersantai. Saya kurang tahu wedangnya terdiri dari bahan apa saja, yang jelas enak dan anget. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju tempat penyimpanan arca yang ada di pinggir lorong yang mengelilingi taman. Dan juga ada patung yang ada di dalam ruangan kaca.
Di tempat berikutnya, kita diperbolehkan ambil foto lagi. Siapkan kamera yaa..

Ternyata tempat ini adalah tempat terakhir kita ditemani oleh guide. Karena setelah itu kita diantarkan ke pintu keluar. Waktu yang dihabiskan untuk mengelilingi museum ini adalah 45 menit. Di pintu keluar ada cafe. Saya gak masuk tapi foto-foto di depannya aja.


Sekian sudah perjalanan saya di Museum Ullen Sentalu. Kesan saya dengan museum ini.. gak salah deh museum ini dapat predikat museum terbaik. Museum ini pun tetap menjaga kualitas koleksinya dengan baik dengan tidak membolehkan untuk memfoto dan memegang benda koleksi. Sepanjang perjalanan di dalam museum ini pun tidak terasa membosankan, malah 45 menit menurut saya masih kurang, hehehe.

2. Gardu Pandang Merapi

Gardu Pandang Merapi ini terletak tidak jauh dari Museum Ullen Sentalu. Sekitar 2 km lagi menuju ke atas. Di gardu pandang ini kita bisa melihat Gunung Merapi dengan jelas. Cukup hanya Rp 5.000,- untuk tiket masuk. Kalau malam, di sini ada taman lampion juga

Sebenarnya di kawasan Merapi ini ada banyak tempat wisata, seperti Museum Merapi atau Lava Tour. Lava Tour ini kita keliling kawasan Merapi naik Jeep. Kalau penyuka wisata adrenalin bisa dicoba. Sewa Jeep untuk short tour Rp 400.000,-. Berhubung kami cuma berdua, jadi untuk harga segitu terlalu mahal. Jadi saya skip saja untuk Lava Tour



Karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang, kita makan di Kopi Lotok yang ada di sepanjang jalan Kaliurang. Buat yang kangen masakan rumahan dengan suasana di desa, bisa mampir kesini
Nyampai kost-an udah sore, kita istirahat dulu kemudian packing untuk bersiap-siap pulang ke Malang. Sebelum ke stasiun, sempatkan dulu untuk makan angkringan atau oseng pedas

Happy Holiday Everybody!!

Sabtu, 18 Maret 2017

Liburan ke Jogja Part 4: De Mata Trick Eye Museum - Sekaten - Alun-Alun Kidul

Rombongan pertama udah mulai balik duluan. Gadis udah pulang semalem. Fara dan Ima pulang pagi ini. Tinggalah kami berdua, hanya aku dan Ocil. Pagi ini niatnya mau nyantai dulu karena kaki rasanya udah tepar karena kemarin dari Ashar sampe Maghrib jalan-jalan keliling Malioboro. Setelah mengumpulkan nyawa, tepat jam 10 kami memutuskan untuk pergi ke De Mata Trick Eye Museum

1. De Mata Trick Eye Museum


De Mata Trick Eye Museum bukan hanya sekedar museum biasa. Kenapa bukan museum biasa? Karena De Mata adalah wahana foto dalam bentuk 3D dan 4D. Selain itu juga ada De Arca yang merupakan Museum Madame Tussaudnya Indonesia, hehehe..
De Mata ini letaknya masih di Kota Yogyakarta. Jadi gak terlalu jauh dari pusat kota. Lokasinya ada di dalam XT Square. Jadi di XT Square ini ada pasar modern dan De Mata.
Setelah parkir kendaraan, langsung menuju De Mata Trick Eye Museum buat beli tiket dulu. Kalo weekend untuk tiket masuk terusan Rp 120.000,-. Tiket terusan ini maksudnya tiket untuk De Mata 1, De Mata 2, dan De Arca. Kalau kamu merencanakan ke semua spot ini, sebaiknya beli tiket terusan aja lebih murah. Untuk HTM lebih lengkapnya, bisa dilihat dibawah ini:
Setelah membeli tiket, sebaiknya langsung menuju De Mata 1 yang ada di dekat loket pembelian tiket. Pertama, kita akan disambut oleh sofa dan kaki. Buat pemanasan boleh dicoba dulu foto disini. Walaupun masih banyak spot foto yang menanti

Gak perlu bingung, galau, gelisah, dan gundah gulana mau foto dengan gaya seperti apa. Di setiap spot foto sudah ada contoh foto beserta gayanya seperti apa. Tukang fotonya gak perlu bingung juga, sudah ada panduan dari angle mana kamu harus motoin. Kalau masih bingung lagi, bisa nanya sama petugas. Ntar sama petugasnya diarahin gayanya kayak gimana. Petugasnya selalu stand by dan ramah kok. Kita juga bisa minta difotoin sama petugasnya juga. Tapi jangan terlalu sering yaa, hehehe.. Oiya, kalau yang pengen semua spot difotoin sama petugasnya, kita bisa sewa fotografer, cuma saya kurang tau tarifnya berapa.
Di dalam De Mata 1 kita akan dibawa keliling dunia ada Tembok Besar Cina, Patung Sphinx, Menara Eiffel Paris, Patung Liberty New York, dan Kincir Angin Belanda.
Setelah puas berfoto ria di De Mata 1, langsung lanjut ke De Mata 2. Sebelum masuk ke De Mata 2, kita akan disambit eh disambut oleh foto bergerak ala Hogwarts, hehehe..

Di De Mata 2, spot fotonya lebih gede lagi daripada De Mata 1
Puas maen-maen di De Mata 2, kita menuju ke De Arca. De Arca ini letaknya beda gedung dari De Mata. Tapi jalannya gak jauh kok, cuma di seberang depan De Mata aja. Di De Arca ini diawali dengan patung dari tokoh-tokoh nasional Indonesia, kemudian tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia, karakter film, dan artis-artis mancanegara. Buat yang pengen banget narsis sama tokoh-tokoh tersebut, wajib pake banget foto sama mereka.

Setelah keluar dari De Arca akan ada toko souvenir. Kalau yang mau beli oleh-oleh atau magnet lucu dengan bungkus makanan dan minuman yang selama ini kita makan, bisa dibeli di sini.
Sekedar tips buat yang mau kesini:
  • Antrilah dengan tertib kalau mau foto di salah satu spot. Jangan main asal serobot. Kuncinya cuma sabar. Kalau mau menghemat waktu, bisa cari spot yang gak ngantri dulu. Ntar kembali lagi ke spot yang kamu inginkan tadi
  • Luangkan waktu yang banyak. Saya kesini dengan foto di hampir semua spot menghabiskan waktu 4-5 jam. Siapkan kaki yang kuat buat berjalan yaa.. Soalnya gak ada tempat duduk
  • Isi full baterai kamera atau hape. Kalua perlu bawa power bank sekalian. Sayang banget kan udah bayar mahal kesini tapi malah gak sempet foto
  • Buat yang bawa anak kecil, tolong dijagain yaa anaknya. Biar gak keliaran di spot-spot foto. Kadang bisa menggangu orang yang lagi foto.

2. Sekaten

Sekaten adalah acara peringatan ulang tahun Nabi Muhammad alias pas Maulud Nabi Muhammad SAW. Sekaten ini diadakan selama seminggu. Tapi kayaknya lebih dari seminggu sih. Rangkaian acara Sekaten terdiri dari upacara sekaten, festival, dan pasar malam. Kebetulan ketika upacara Sekaten atau Grebeg Mauludan diadakan di pagi hari melewati Malioboro. Tetapi karena saya males gerak jadi saya melewatkan acara ini. Grebeg Mauludan merupakan gunungan yang berisi sayur dan buah-buahan yang dibawa oleh sekelompok orang untuk dibagikan ke masyarakat.
Nah, karena saya gagal lihat Grebeg Mauludan jadinya saya ke Pasar Malam, yang tentunya sudah jarang di kota-kota besar yang modern. Pasar Malam ini terletak di Alun-Alun Lor. Alun-Alun Lor ini adalah komplek keraton. Pasar Malam ini ada pasar dan keramaian, hahaha.. Ya iyalah namanya juga pasar. Disini ada berbagai permainan adrenalin sederhana, seperti komedi putar, bianglala, tagada, kora-kora, dan bombom car. Kalau naik wahana ini bayar yaa.. Bayarnya beragam. Dan yang lebih seru lagi setiap 15 menit ada kembang api yang dinyalakan oleh seorang pria yang sedang naik di atas tengah tiang tagada. Selain itu, juga ada obral baju bekas Rp 5.000,- per biji.
Mumpung lagi di sini, bisa nyobain Bakmi Jawa Pak Pele yang endes banget. Tapi kalo lagi rame banget, antriannya bisa sampai 1 jam.


3. Alun-Alun Kidul

Setelah dari Alun-Alun sebelah Utara, mari kita beranjak ke Alun-Alun Selatan atau Alun-Alun Kidul atau biasa disingkat dengan Alkid. Alun-Alun Kidul ini terkenal dengan sepeda mobil kelap kelip lampu disko yang meriah banget dan duo beringin kembar yang terkenal itu.
Banyak mitos dari beringin kembar ini. Jadi, ada suatu permainan, kalau kamu bisa berjalan di antara kedua pohon beringin tersebut dengan mata tertutup, maka keinginanmu akan terkabul. Ada juga yang bilang kalau jodohmu udah deket. Ciieee.. Jadi kalau kesini jangan lupa bawa penutup mata. Bisa sih gak pakai penutup mata, tapi jangan curang ngintip-ngintip dikit, ntar bintitan lhoo..
Karena saya penasaran, akhirnya saya coba permainan ini. Dan hasilnya ternyata... saya sukses hahahaha.. Terima kasih kepada Allah SWT, mamah, kakak, dan teman-teman.. Okay, berarti artinya.. keinginan saya akan tercapai atau... jodoh saya udah deket. Hahahaha.. Apapun hasilnya buat seneng-seneng aja yaa, jangan diseriusin, ntar kepikiran lho.
Saya baru sadar, ternyata berjalan di tengah beringin itu gak mudah. Orang yang ada di sekitar saya banyak yang gagal. Pada saat saya lagi merem itu, emang kerasa banget kayak banyak halangan, yang harus belok. Tapi pada saat itu saya meyakinkan pada diri saya sendiri, kalau di depan itu gak ada apa-apa. Jadi menurut saya pelajaran yang bisa diambil adalah kalau kamu yakin ketika melakukan sesuatu teruslah berusaha sampai tercapai keinginan kamu
Habis maen-maen sama beringin, kamu bisa maen sepeda mobil yang banyak banget di pinggir jalan. Tinggal kamu pilih deh mana yang menarik hatimu. Sepedanya ada yang 4 - 6 seater. Saya kurang tau harganya berapa. Karena saya cuma berdua, saya males naik, hehehe. Oiya, sepeda mobil ini dilengkapi dengan audio dan video. Jadi gak bakal bosen ketika kamu naik sambil mengelilingi alun-alun ini.


Rabu, 15 Maret 2017

Liburan ke Jogja Part 3: Kalibiru - Malioboro

Walaupun kaki rasanya udah encok dan pegel linu, hari ini kita harus bangun pagi buat pemotretan di Kalibiru. Jam 6 pagi kita udah cuss dari hotel menuju Kalibiru, Kulon Progo dengan mengikhlaskan gak sarapan di hotel, huhuhu.. Dayen ingat ini lagi traveling, kudu memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien

1. Kalibiru

Alasan pertama kenapa kudu berangkat pagi karena perjalanan menuju Kalibiru ini lumayan jauh, sekitar 2 jam dari kota. Jalannya sih lurus-lurus aja sesekali belok kanan dan kiri, hahaha.. Kalau udah nyampe di daerah Kulon Progo jalannya sedikit berkelok.
Alasan kedua karena kita perlu ngantri buat foto. Saudaraku pas weekday aja bisa ngantri foto sampai 1 jam. Lha ini apalagi yang long weekend.
Kami nyampai sekitar jam 8 pagi di depan gapura masuk ke kawasan Kalibiru. Jam 8 pagi sudah terlihat antrian mobil untuk parkir. Pada saat itu kami ditawari ojek oleh Bapak-Bapak pengelola wisata Kalibiru. Bapak tersebut menjelaskan kalau untuk naik ke wisata Kalibiru belokannya sangat curam, menanjak, dan jalannya kecil. Sekitar ada 3 kali belokan curam dengan sudut kemiringan 60 derajat. Bapak tersebut menawarkan ojek Rp 30.000,- per orang untuk PP dari atas ke bawah.
Setelah kami pikir-pikir karena kami gak tau medannya, mobil nyewa, dan cewek-cewek pula. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan jasa ojek sampai ke atas. Segera kami parkir mobil di depan rumah orang yang dikenakan tarif Rp 5.000,-
Di Kalibiru terletak di dataran tinggi, jadi ya sering hujan. Ketika kami dibonceng oleh abang ojek ke atas, gerimis menemani kami. Ternyata memang Bapak yang nawarin ojek tadi memang gak bohong. Berasa kayak naik roller coaster, di tambah gak ada sabuk pengaman. Mau pegang abangnya juga malah lebih awkward lagi. Lebih ngeri kan. Untung Bapak ojek sudah sangat lihai mengendalikan motornya. Jangan ragukan skill tukang ojek di sini. Mau pake motor matic dengan mengangkut penumpang berbobot pun masih bisa. Makasih ya Bapak sudah mengantarkan kami dengan selamat. Jadi kalau kamu belum pernah ke sini mending naik ojek aja deh biar aman. Karena katanya sih baru ada kejadian tabrakan mobil gitu, karena remnya atau koplingnya gitu blong.
Sama abang ojeknya dianterin sampai tepat di depan pintu masuk, tepat di tempat menunggu ojek nanti ketika dijembut sama abangnya. Kami bertukar nomer telepon untuk menghubungi abangnya kalau kami mau pulang. Kalau gak pake ojek, dari tempat parkir ke pintu masuk Kalibiru jalan sekitar 200 m dan cukup menanjak. Jadi, lumayan deh pakai ojek.
Masuk ke Kalibiru akan dikenakan tarif Rp 10.000,- per orang. Itu cuma buat masuk aja lho, belum kalau mau foto-foto di spot tertentu, bayar lagi. Mau ngopy fotonya, juga bayar lagi.
Langsung aja kami segera menuju spot-spot foto tersebut. Kami mengincar spot yang bisa dipakai foto bareng-bareng, biar cepet gitu ngantrinya. Spot foto yang bisa dipakai banyak orang ternyata cuma ada 2, yaitu spot panggung yang deket sama pintu masuk dan spot bundar yang jauh dari pintu masuk. Pertama, kami ke spot panggung dulu. Nanya sama mbak penjaga antrian katanya sudah antrian ke seratus, nunggu 3 jam lagi baru bisa foto. Gilaaakk.. Kita udah bela-belain datang pagi-pagi udah antrian ke 100. Lha yang nomer satu ngantrinya sejak kapan. Sejak Kalibiru belom buka kali yaa.. 3 jam ngantri foto itu.. males banget..

Kemudian kami berjalan lagi mencari spot foto yang berikutnya. Oiya, sebelum ke sini perlu olahraga dulu kayaknya. Karena jalannya yang menanjak, kayak hiking gunung gitu. Kalau jarang olahraga, pasti ngos-ngosan deh.
Akhirnya kami menemukan spot foto yang berikutnya, yaitu spot bundar. Kami langsung nanya ke mbak penjual tiket foto. Katanya antriannya udah sampai 90-an, menunggu sekitar 2 jam lagi buat foto. Yaa mending sih daripada yang di atas tadi. Dan kalau kita gak segera antri maka antriannya akan semakin panjang. Kita langsung bayar tiket Rp 15.000,- per orang untuk foto.

Kami nungguin dengan sabar, tulus, dan ikhlas di situ. Berdoa dan berharap nomer yang dipanggil gak dateng, biar semakin cepat kita foto. Karena kalau nomer antrian yang dipanggil ndak ada, akan dilewati dan dipanggil lagi setelah antrian nomer 100. Sambil nungguin antrian kita selfie dulu. Kita juga sempet kepo ke salah satu Bapak pengelola Kalibiru, kok bisa sih jam segini antriannya udah banyak banget. Padahal di dalem Kalibiru situ juga gak terlalu rame lho. Katanya sih ada yang nginep di sekitar Kalibiru jadi pagi-pagi udah dateng. Ada yang kemarin datangnya sore jadi spot foto ditutup. Atau kemaren hujan jadi spot foto ditutup sehingga bisa booking antrian untuk yang berikutnya. Terus nih ada juga agen travel yang udah kenal sama orang sekitar Kalibiru. Jadi tinggal menghubungi beliau aja pesen berapa, gak perlu bayar DP. Ya gak adil dong, mestinya yang udah bayar didahulukan.
Sebenarnya di sini juga ada flying fox, ada juga kedai yang menjual makanan. Cuman karena kita udah males beranjak dari tempat duduk yang terlanjur pewe. Akhirnya kita cuma duduk manis di situ sambil ngeliatin orang pose sembari di foto. Satu rombongan foto bisa menghabiskan waktu sekitar 10-15 menit.
Setelah antrian ke 70, kita mulai melakukan pendekatan sama mbaknya. Karena setelah nomer 70-an orang yang dipanggil berkali-kali itu gak muncul. Akhirnya si Fara bilang kalau "Mbak, gak bisa tah kita duluan. Orang yang dipanggil lho gak ada. Mending yang ada dulu aja mbak di foto duluan." Mbaknya sih tetep keukeuh "Bentar yaa.. Kalau habis ini nomernya itu tak panggil lagi gak ada, kamu yang foto" Haseeekk.. Ternyata orang yang dipanggil gak ada. Dan mbaknya langsung minta kita untuk bersiap pasang pengaman untuk 5 orang. Mbaknya nanya "Dari mana sih Mbak?" Kita kpmpak bilang dari Malang. Langsung deh heboh, Mbaknya dan Mas yang masang pengaman "Ayo yang Malang.. yang Malang.." Haduh jadi malu.
Tibalah saatnya kita untuk naik ke atas panggung bundar itu. Total kita mengantri sekitar 1 jam. Kok malah deg-degan yaa.. Buat yang phobia tinggi perlu kuatkan hatimu buat naik ke atas. Sayang lho, udah dibelain menumpuh perjalanan yang terjal ke Kalibiru, eh pas di atas malah gak foto. Kalah deh sama yang lagi foto kehamilan di sini. Beneran ada, ciyus. Tapi jangan ditiru yaa.. Saya takut bayinya brojol di situ.
Kalau dilihat dari pengamanannya, InsyaAllah aman deh. Sebelum naik ke atas kita dipasangin sabuk pengaman atau sit haressness (kalau salah mohon koreksinya yaa). Panggungnya juga terbuat dari fondasi besi. Dan ketika naik tangga, di sekitar tangga ada pagar kawat besi juga. Jadi, aman deh,
Pertama, kita disuruh foto grup terus foto individu. Gak usah bingung sama posenya, ikutin aja arahan kata fotografernya. Kalau masih kurang jepretannya, bisa minta lagi. Tapi toleransi yaa sama yang lagi ngantri. Kasihan juga udah nungguin.
Ada satu pose yang kita sepakat buat gak melakukannya. Pose loncat bareng-bareng. Ya walaupun pondasinya udah kuat, tetapi kita kelas berat semua kecuali Ima, takut panggungnya bergetar. Apalagi kita disorakin sama anak-anak alay setiap kita pose. Berisik banget. Gak pernah liat orang kece kali yaa, hahahaha..
Kelar foto, turun ke bawah juga bikin deg-degan. Akhirnya kelar sudah. Segera kita ambil tas yang sudah dititipin ke mbak antrian tadi, menuju ke tempat pengambilan foto. Gak sabar buat ngelihat hasilnya. Ternyata.. hasilnya bagus kok, gak mengecawakan. Tarif per foto Rp 5.000,-. Tapi kalau di ambil semua bayar Rp 150.000,-. Mengingat perjuangan kita udah sampai di sini dan sayang banget kalau fotonya gak diambil semua. Akhirnya kita memutuskan buat ngambil semua fotonya. Oiya, kalau kesini siapin flash disk atau memori hape ekstra yaa.. Saya kurang tahu disana bisa cetak foto langsung apa ndak. Tapi karena sekarang era digital, jadinya lebih banyak yang copy foto dan langsung update di social media deh.

Kita menuju ke tempat janjian sama abang ojek tadi, sebelumnya kita udah telpon dulu buat minta dijemput. Pulangnya malah lebih ngeri lagi, Huaaaa.. Takut masuk ke jurang. Apalagi jalannya udah mulai rame. Abang ojeknya nyelip aja sana sini. Komat kamit baca doa deh.. Dan akhirnya sampai juga ke tempat parkir mobil kami. Kami langsung membayar sesuai dengan jumlah kesepakatan tadi. Sepanjang perjalanan, terlihat antrian kendaraan kira-kira sepanjang 3 km ke arah Kalibiru. Pada saat itu sekitar jam 11 siang. Di dalam mobil kita malah ngece, "Kalian baru datang jam segini, jam berapa mau difoto" Hahahaha.. Kita jahat yaa..

2. Malioboro

Sebelumnya kita makan dulu di Jejamuran, yang perlu ngantri juga. Hari ini pokoknya ujian kesabaran deh. Jejamuran ini tempatnya luas banget, sampai tempat parkirnya aja ada shuttle car menuju restaurannya. Jejamuran adalah restauran yang menjual aneka ragam menu jamur. Cobain deh rendang jamur, jamur crispy, sate jamur, siomay jamur yang rasanya maknyus banget. Harganya juga tidak terlalu mahal. Untuk makan lima orang, kami menghabiskan Rp 180.000,-.
Karena perjalanan dari ke Kalibiru ke Jejamuran 2 jam dan dari Jejamuran ke Malioboro 1 jam. Jadinya sekitar jam 3 sore, kita menuju ke Malioboro. Niatnya sih mau cari tempat parkir di sekitar Mirota yaitu di parkiran Pasar Beringharjo, ternyata udah penuh. Yaudah kita parkir di hotel. Karena kebetulan hotel kita di wilayah Malioboro tapi agak jauh dari Mirota.
Kami bertekad ke Mirota naik dokar. Tetapi pada saat long weekend seperti ini, kusirnya mematok harga yang lumayan mahal untuk sampai Mirota yang kurang lebih berjarak 1 km. Kusirnya mematok harga Rp 100.000,-. Tidak mau kalah, becak pun mematok harga yang mahal, yaitu Rp 20.000,-
Sebenarnya kami agak trauma naik becak di Jogja. Jadi ceritanya begini, semalem Fara dan Ima cari nasi goreng anglo keliling Malioboro. Bapak becaknya sudah lumayan berumur. Bapak becaknya baik banget, mau nyariin nasi goreng sampai ketemu dan mau nungguin juga. Eh ternyata tinggal 200 m dari hotel, tiba-tiba abang becaknya terdiam, gak ngayuh, kepala tertunduk, dan kaku. Langsung warga sekitar berteriak. Kemudian abang becaknya diangkat ke pinggir jalan dan diberi minum. Bapaknya sih abis diberi minum langsung bugar dan senyum-senyum gitu. Fara dan Ima dimarahi oleh warga sekitar, dikira Bapaknya disiksa diajak keliling. Yaa padahal cuma keliling Malioboro. Fara dan Ima diminta langsung membayar karena hotel pun sudah dekat. Menurut kami sih, Bapaknya bisa serangan jantung atau dehidrasi sih. Karena ini long weekend, mungkin Bapaknya kecapekan mengayuh becaknya seharian. Apalagi Bapak Becak di Jogja ini rumahnya jauh-jauh lho. Kebanyakan kalau malam ya tidur di becaknya itu. Jadi, kalau lagi musim liburan gini kesempatan bagi Bapakanya untuk mengais rezeki. Semoga Bapak Becak tersebut selalu diberi kesehatan dan panjang umur. Amiiinn..
Pelajaran malam tersebut adalah pilih Bapak Becak yang setrong dan berotot atau pilih bentor kalau kamu juga cukup setrong. Kalau Bapaknya baik banget jangan lupa kasih tip lebih yaa.
Lanjut deh yaa, cerita jalan-jalan di Malioboro. Malioboro ini terkenal dengan wisata belanjanya. Kalau mau beli oleh-oleh khas Jogja seperti batik, daster, tas, kaos, sandal jepit, gantungan kunci ada semua di sini. Di pinggir jalan dan Pasar Beringharjo banyak jualan, tapi perlu tawar menawar yaa. 
Kalau mau yang gak pake nawar bisa berkunjung ke Mirota. Di Mirota ini ada batik, ada pernak-pernik jadul, dan kerajinan tangan. Saya di sini dapet magnet kulkas dan kartu pos. 
Untuk menuju Mirota ini, kami berjalan kaki sepanjang 1 km. Saya, Gadis, dan Ocil sempet mampir ke Mall Malioboro buat beli minum. Malioboro panas banget nih. Tetapi Malioboro sudah mulai cantik lho. Ketika saya kemarin ke sana udah dibangun trotoar pedestrian yang lebar dan ada bangku-bangku cantik juga. Kalau kamu anak yang kekinian, bisa mencoba foto dengan latar belakang tulisan Jl. Malioboro. Foto disini rame banget. Tapi saya agak males, hehehe..

Sebenarnya saya kurang suka belanja. Jadi ke sini cuma beliin titipan mama sama temen-temen aja. Di tepi jalan Malioboro kamu bisa dapet kaos jogja lengan pendek dengan kualitas baik sekitar Rp 65.000,-. Kalau lengan panjang Rp 75.000,-. Sandal jepit sekitar Rp 15.000,-. Tas batik kecil sekitar Rp 35.000,-. Daster dengan kualitas yang baik sekitar Rp 50.000,-

Happy Shopping!!

Selasa, 14 Maret 2017

Liburan ke Jogja Part 2: Kebun Buah Mangunan - Hutan Pinus Imogiri - Omah Singgah Watu Lumbung - Pantai Depok - Gumuk Pasir Parangtritis - Queen of South Beach Resort

Setelah menempuh perjalanan selama 8 jam dan numpang mandi di kostan temen, dimulailah hari pertama petualangan kita. Sebelum berpetualang, kami semua makan dulu di warung gudegnya Yu Djum di sentra gudeg deket UGM. Setelah perut kenyang dan hati senang, dimulailah perjalanan kami. Oiya, perjalanan ini melibatkan 5 remaja wanita, yaitu saya, Fara, Gadis, Ima, dan Ocil

1. Kebun Buah Mangunan


Agak lumayan jauh juga perjalananan dari kota menuju ke daerah Mangunan, Dlingo, Bantul ini. Kalau dari UGM bisa sekitar 1,5 jam perjalanan. Jalan menuju kesana tinggal cari di Google Maps aja. Ntar ketemu deh tulisan Kebun Buah Mangunan. Jalan menuju ke tempat ini sedikit berkelok dan menanjak. Di daerah Dlingo ini merupakan kawasan wisata. Jadi, nanti di kanan kiri akan banyak tempat wisata
Kebun Buah Mangunan terkenalnya memang ala-ala Sungai Amazon. Amazonnya Pulau Jawa kali yaa.. Jadi jangan kaget kalau pertama masuk gak nemu buah apel, strawberry, jeruk, apalagi durian. Kebun buahnya sih gak terlalu luas dan ketika saya kesana gak ada buahnya yang lagi nyantol di pohonnya. Bisa dibilang kebun buahnya hampa. 
Kalau mau lihat Sungai Amazonnya, kita perlu naik lagi ke atas. Untuk naik ke atas, tanjakannya cukup curam. Jadi kalau mobilnya gak kuat buat nanjak, jangan dipaksain. Kalau yang kuat mending parkir di atas aja. Nah, disini nih daya tarik Kebun Buah Mangunan di Puncak kebun Buah Mangunan. Kamu akan menuruni tangga untuk sampai di gardu pandang Sungai Amazon ini. Untuk masuk ke Kebun Buah Mangunan ini cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,- per orang


Update: Habis liat liputan traveling, berkunjung ke Kebun Buah Mangunan sebaiknya pas lagi sunrise. Kita bisa berasa lagi di atas awan. Kereeenn deh

2. Hutan Pinus Imogiri

Letak hutan pinus ini masih di kawasan wisata Dlingo, Bantul. Letaknya di atas Kebun Buah Mangunan. Dari Kebun Buah Mangunan tinggal mengikuti arah keluar sampai ke jalan besar yang berkelok-kelok tadi, Dari pintu keluar, belok kanan untuk menuju ke atas. Tidak jauh dari Kebun Buah Mangunan kira-kira 5-10 menit sudah menemukan Hutan Pinus ini di sebelah kanan jalan.
Untuk masuk ke Hutan Pinus ini gratis tapi kalau parkir mobil cukup mahal, yaitu Rp 10.000,- Mungkin sekalian tiket masuk yaa.
Lokasi ini sering dijadikan tempat pemotretan pre wedding, yang mau piknik nggelar tikar di bawah pohon pinus, ato mau duduk-duduk cantik ajag di bawah pohon pinus. Kalau pas musim hujan hati-hati yaa. Karena tanahnya agak licin, sebaiknya paki alas kaki yang anti selip.

3. Omah Singgah Watu Lumbung

Sebenernya kesini di luar perencanaan. Karena perut sudah lapar dan hari sudah siang, akhirnya kami memustuskan untuk mencari tempat makan yang sejalan dari Dlingo ke Parangtritis yang merupakan destinasi kita yang berikutnya. 
Saat menuju kesini, jalannya kurang meyakinkan, kecil, tidak beraspal, dan sepi. Ketika di tengah jalan kami sempat mau putar balik. Eh ternyata tempat putar balik ini merupakan omah singgah.
Bapak pemilik meyainkan kami untuk mencoba menu makanannya dan mempersilahkan kalau mau ke toilet atau sholat. Kami memilih naik ke tempat paling atas. Jadi, omahnya ini semua terbuat dari kayu. Dari atas kita bisa liat jembatan, hijaunya pohon, dan Parangtritis
Karena kelaperan jadi gak sempet foto bangunannnya, jadi ambil dari gugel deh ketemu blog ini yang ngebahas Omah Singgah Watu Lumbung
Tidak berapa lama kemudian Bapak pemilik memberikan menu yang sangat sederhana, dari kertas HVS yang udah kucel. Tulisan menu pun dari tulisan tangan. Karena makan beratnya cuma mie aja, akhirnya kami memilih nyenack aja deh. Kami pesan 1 porsi pisang goreng, 1 porsi tempe mendoan, dan 2 gelas es teh. Porsinya lumayan banyak sehingga bisa cukup mengganjal perut kami yang sudah kelaparan.
Oiya, Bapak pemilik sempat bercerita kalau beliau dulu adalah seorang chef di Jakarta

4. Pantai Depok

Sekali lagi, ke Pantai Depok di luar itinerary kami. Karena sekali lagi juga alasan perut yang sudah kelaparan. Belum kenyang kalau cuma makan pisang goreng dan tempe goreng. Perjalanan dari Hutan Pinus Imogiri ke Parangtritis cukup jauh, memakan waktu sekitar 2 jam. Jadi untuk menghentikan rasa lapar kami, kami singgah dulu ke Pantai Depok untuk makan menu ikan laut di tepi pantai.
Pantai Depok ini terletak di kawasan Parangtritis. Jadi sebelum masuk wilayah Parangtritis, belok kanan. Untuk masuk ke kawasan Pantai Depok total akan dikenakan tarif Rp 5.000,- per orang. Setelah parkir kendaraan, kita akan disambut oleh ibu-ibu yang menawarkan warungnya alias jasa memasak ikan. Karena Pantai Depok ini merupakan tempat pelelangan ikan. Tapi tenang aja, kita ndak perlu ikut melelang ikan, cukup dengan pilih menu aja. Ibu-ibunya lumayan keukeuh sih nawarinnya. Kalau gak cocok sama penawarannya si ibu, bilang aja, dan terus jalan sampai pinggiran pantai. Waktu itu si Ibu bilang kalau yang di pinggir pantai harga makanannya lebih mahal. Entah beneran apa ndak. Yang jelas sih semakin mendekati pinggir pantai, warungnya akan semakin ramai.
Warung-warung di Pantai Depok ini kurang lebih memiliki menu yang sama. Menjual ikan tawar dan ikan laut dengan metode pengolahan digoreng tepung atau dibakar. Harga yang tertera di menu dalah harga per kilogram.
Sambil menunggu pesanan datang, bisa main-main dulu di tepi Pantai Depok.
Karena Fara, Gadis, dan Ima udah tepar duluan. Jadinya, hanya saya dan Ocil yang jalan-jalan di pinggir pantai



Sekitar 30 menit, menu pesanan kami datang. Kami pesan ikan tuna bakar, ikan mujahir bakar, dan cumi goreng tepung yang masing-masing 1/2 kg, lalapan, nasi , dan es jeruk untuk 5 orang. Totalnya Rp 147.000,-. Mahal atau murah relatif lah yaa. Menurut saya sih masih terjangkau harga segitu

5. Gumuk Pasir Parangtritis

Gumuk Pasir Parangtritis ada di kawasan Parangtritis *ya iya lah masa ya iya dong. Jadi udah deket banget dari Pantai Depok tinggal mengikuti arah ke Pantai Parangtritis. Masuk ke wilayah kawasan Parangtritis membayar retribusi Rp 5.000,- per orang. Langsung aja ke arah Pantai Parangtritis, ikuti saja petunjuk arah Gumuk Pasir terus belok kanan. Sekitar 1 km dari belokan itu, sudah terlihat hamparan gurun pasir di kanan jalan. Parkirnya di pinggir jalan itu. Biaya parkirnya lumayan mahal Rp 10.000,- per mobil tetapi biaya masuknya gratis. Siap-siap kamera dan puas-puasin deh foto di sini ala ala gurun pasir. Banyak tempat yang bisa dijadikan spot foto disini. Oiya, di sini kamu bisa nyobain sandboarding, tapi saya kurang tau bayar berapa. ^^





6. Queen of South Beach Resort

Yihaaa.. Akhirnya sampai juga di destinasi terakhir kita untuk hari ini. Kalau kamu mau menikmati sunset pantai selatan yang lebih eksklusif dan suasana yang berbeda bisa coba untuk ke Queen of South Beach Resort. Untuk ke tempat ini cukup mengikuti arah petunjuk jalan saja. Petunjuk arahnya pun sudah cukup jelas. Jalanannya sedikit berkelok, terjal, dan menanjak karena kita menuju ke atas tebing Parangtritis. 
Untuk mengunjungi tempat ini, kamu tidak perlu menginap. Kalau mau menginap sih gapapa juga, sekalian bisa menikmati sunrise kan. Kalau menginap rate kamar paling murah kalau gak salah Rp 1.000.000,- per nett. Kalau tidak menginap, kita bisa membayar Rp 75.000,- per orang untuk weekday dan Rp 100.000,- per orang untuk weekend. Fasilitas yang kamu dapatkan, yaitu selain bisa menikmati indahnya sunset pantai selatan, kamu juga bisa berenang di infinity pool, bisa sewa handuk gratis juga di resepsionis, dan dapet snack 1 bungkus biskuit dan 1 botol air minum. Ya lumayanlah buat teman nunggu sunset. Kalau mau pesen makan dan minum disini juga bisa, harganya standar harga cafe lah. Saya pesan jus semangka harganya Rp 18.000,-. Staf hotelnya juga ramah lho walaupun kita bukan tamu yang menginap disitu. Stafnya baik hati, mau dimintain tolong buat fotoin kita :p
Kalau mau kesini paling pas sekitar jam 4 sore lah. Karena kalau udah lebih dari jam itu, kita bakal susah cari tempat duduk yang pewe. Kalau pulang juga jangan sampai gelap, soalnya disini minim penerangan gtu. Jadi sebelum jam 6, buat cewek-cewek usahain udah turun tebing



Habis dari Parangtritis kita mampir dulu di Sate Klatak, setelah itu kita balik ke Hotel. Untuk hari ini udah dulu yaa.. 

Senin, 06 Maret 2017

Liburan ke Jogja Part 1: Itinerary dan Biaya dalam 4 Hari


Libur telah tiba.. Horeee!!

Seneng dong bisa liburan. Bareng temen-temen lagi. Karena liburan bareng sama temen-temen yang susah buat cuti kerja, akhirnya kita selalu cari long weekend. Ketemulah tanggal berwarna merah itu di hari Senin tanggal 12 Desember 2016. Jadi kita liburan mulai tanggal 10-13 Desember 2016. Khusus saya, extend sehari sih :D
Demi liburan hemat tapi gak ngenes, kami naik kereta api Malioboro Ekspress kelas ekonomi dari Stasiun Malang. Berangkat hari Jumat jam 20.15. Kami berangkat dari rumah masing-masing dan janjian ketemu langsung di stasiun. Nah, ketika berangkat saya sedikit mengalami drama yang cukup bikin deg-degan teman-teman saya. Jarak rumah saya ke stasiun paling cepet sebenarnya cuma 10 menit. Dari jam 7 malam saya sudah order ojek online berkali-kali tapi gak ada yang pick up. Waktu menunjukkan jam 19.30 , teman-teman saya sudah tiba di stasiun dan menelpon saya untuk menanyakan keberadaan saya ada di mana. Setelah itu saya telpon semua taksi konvensional, ada yang gak diangkat, ada yang mengangkat tapi katanya taksi sedang tidak ada di daerah sekitar rumah saya, ada yang mengangkat tapi bilang agak lama taksinya datang. Ditunggu 15 menit, taksinya gak dateng-dateng. Mulai panik nih saya, karena sudah jam 19.50. Akhirnya saya coba order Grab, yang drivernya masih jarang banget di kota saya pada saat itu. Alhamdulillah, ada yang pick up dan posisinya pun ada di deket rumah saya. 10 menit kemudian abang drivernya jemput dan langsung saya suruh buat ngebut ke stasiun. Terima kasih banyak buat Mas Nuke yang sudah mengantarkan saya dengan selamat dan aman sampai stasiun dengan tepat waktu. Tepat jam 20.10 saya nyampe stasiun dan langsung lari menuju gerbong kereta. Begitu masuk kereta, eh malah dimarahin sama temen-temen saya karena udah bikin mereka deg-degan dan muka saya yang santai dan tetep tenang. Padahal aslinya deg-degan juga, hahaha. Kalau saya sih udah biasa kejar-kejaran sama kereta, hehehe. Kebiasaan yang tidak perlu dilestarikan.
Tepat pukul 20.15 kereta pun mulai meninggalkan stasiun. Dan saya mulai kelaperan. Berharap nungguin mbak-mbak dan mas-mas petugas kereta api menawarkan makanan. Jam 21.00 akhirnya ada juga yang nawarin makanan. Saya membeli paket nasi goreng bakso dari D'Cost seharga 30 ribu. Setelah makan, perut kenyang, mata mengantuk, tapi gak bisa tidur. Karena sepanjang perjalanan, saya mengobrol dengan teman-teman. Lama gak ketemu sih, jadi banyak yang perlu digosipin. Jam 11 malam saya mulai menyerah dan mencoba untuk tidur saja.
Sekitar jam 4 pagi, terdengar dari pengeras suara bahwa akan memasuki Stasiun Yogyakarta. Wah bentar lagi udah nyampe nih. Mulai siap-siap ngerapihin muka. Emang mukanya berantakan? Kereta pun mulai melambat, tapi penumpang yang lain uda pada ngantri di depan pintu kereta. Padahal stasiunnya masih jauh. Saya sih nyantai aja karena Stasiun Yogyakarta adalah stasiun pemberhentian terakhir. Kereta berhenti baru saya mengambil tas yang diletakkan di atas.
Stasiun favorit saya sampai saat ini adalah Stasiun Yogyakarta. Suka aja sama desain interiornya, Jawa banget gitu. Stasiunnya juga bersih dan besar yang siap menyambut para pelancong yang datang ke Yogyakarta.
Yes, This is Yogyakarta the Never Ending Asia
Selama di Yogyakarta, untuk kemudahan transportasi dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya, apalagi tempat wisata di Yogyakarta berjauhan. Jadi, kami sewa mobil lepas kunci. Daftar rental bisa dilihat di Rental Mobil Lepas Kunci .
Kebetulan kami dapat mobil Toyota Yaris Automatic dengan harga sewa Rp 350.000 per hari. Karena kami cuma berlima, jadi lebih memilih tipe mobil city car. Kami cari rental dengan syarat yang mudah, cuma menyerahkan 2 identitas resmi dari kami. Kami dijemput di stasiun dan kemudian melakukan transaksi pemeriksaan mobil dan membayar lunas sewanya di parkiran stasiun.
Setelah selesai melakukan transaksi kami menuju kost teman kami yang ada di daerah UGM. Ke kost sih cuma numpang mandi doang hehehe
Daaann.. Dimulailah perjalanan kita.. Berikut adalah itinerary saya selama 4 hari di Yogyakarta:
Hari 1: Gudeg Yu Djum - Kebun Buah Mangunan - Hutan Pinus Imogiri - Omah Singgah Watu Lumbung - Pantai Depok - Gumuk Pasir Parangtritis - Queen of South Beach Resort - Family Homestay
Hari 2: Kalibiru - Jejamuran - Malioboro - Bong Kopi Town
Hari 3: De Mata Trick Eye Museum - Bakmi Pak Pele - Alun-Alun Kidul - Alun-Alun Lor
Hari 4: Museum Ulen Sentalu - Gardu Pandang Merapi - Kopi Lotok - Oseng Mercon
Sebenernya masih banyak tempat wisata lain di Jogja seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko. Cuma pada liburan kali ini, mau skip wisata candi. Udah keseringan *sombong :p. Karena kalau wisata bareng keluarga atau study tour bareng sekolah, wisata candi adalah itinerary wajib. Jadi, dulu kalau setiap ditanyain kalau lagi ke Jogja kemana aja, saya menjawab dengan pasti. Candi Borobudur.
Liburan sepuasnya di Jogja gak butuh biaya mahal juga kok. Di bawah ini ada rincian biayanya:


Jadi.. apakah kamu sudah merencanakan liburan ke Jogja untuk liburan berikutnya?

Minggu, 05 Maret 2017

SHINee World Concert V in Jakarta


Akhirnya kesampaian juga nonton konser boy group idola saya, SHINee. Sebenernya saya juga mengidolakan Bigbang. Tapi Bigbang suka kelamaan comeback. Jadinya saya mendua deh hehehe..
Entah kenapa saya suka dengan konsep boy group berjumlah 5 orang. Menurut saya 3 orang main vokalis dan 2 orang rapper udah cukup. Jadinya ga ada yang magabut, hehehe..
Okai, saatnya kembali cerita soal konser..
Konser SHINee di Jakarta kali ini bisa dibilang sangat mendadak. Biasanya pengumuman kalau si artis mau konser 2 sampai 3 bulan sebelum konser. Nah, ini malah 1 bulan sebelum konser baru ada pengumuman kalao SHINee mau konser di Jakarta. Yaa walaupun 2 bulan sebelumnya sudah ada desas desus dari Bapak Shawol Indonesia, yaitu Om Budiono Darsono, udah ngasih kode-kode untuk para shawol buat bersiap-siap dengan tagar kece #JakartaBersinar
Kita, para Shawol, cuma bisa ngarep aja dan berdoa semoga desas desus ini menjadi kenyataan. Karena di jadwalnya SHINee yang super padat itu, gak ada jadwal SWC V berlanjut di negara lain setelah SWC V in Seoul diadakan di bulan September.
Dengan kerja keras para Shawolina yang luar biasa daebak, kami bisa mendatangkan SHINee ke Indonesia. Kok bisa? Ya bisa dong. Oo.. ya.. ya.. Kami membuat petisi di My Music Taste untuk mendatangkan SHINee ke Indonesia. Dan ternyata petisi kami mencapai target yang diberikan oleh My Music Taste buat beneran mendatangkan SHINee ke Jakarta tidak lama lagi. Thank you sooo much My Music Taste :*
Jadi, itulah alasannya mengapa konser ini mendadak sekali. Apalagi ini adalah konser SWC V pertama mereka yang diadakan di luar Korea Selatan. Bisa dibilang konser kali ini adalah menagih janji Onew. Ketika SWC III, Onew berhalangan hadir karena abis operasi pita suara. Dan Onew sendiri berjanji, nanti akan datang ke Indonesia. Dan saatnya kami menagih janjimu Oppa. Karena SWC IV tidak sempat mampir ke Indonesia.

Di konser SHINee kali ini, saya mau nyantai dan just enjoy the concert. Jadi, kali ini saya sampai di venue sekitar jam 3 sore buat nuker tiket dulu. Sekalian beli lightstick yang dijual di depan venue. Lanjut ngantri di depan hall. Antrian kali ini lebih teratur dibandingkan dengan konser yang pernah saya tonton sebelumnya. Di sini kami dibagikan banner dan stiker gratis dari Shawolina untuk fan project ketika konser. Ketika duduk manis di depan hall sekitar jam 4 sore, eh tetiba hujan lumayan deras. Untungnya, hujannya ga pake lama mungkin kira-kira setengah jam hujannya udah berhenti. Kita tetap teratur ngantri di depan hall, walaupun gak bisa duduk lagi karena udah basah. Tapi setidaknya awannya mendung, gak bikin gerah pas lagi ngantri.

Gak kerasa setelah saling berkenalan sesama shawol waktu menunjukkan jam 5 sore. Artinya, pintu hall dibuka. Yeayyy! One step closer buat melihat SHINee. Sebelum masuk hall, tas kita akan diperiksa dulu. Buat yang bawa barang yang dilarang, akan disita oleh panitia. Saya salut sekali dengan Dyandra dan My Music Taste selaku promotor dan Shawol selaku penonton yang antri dengan patuh sehingga masuk hall pun bisa dengan tertib.
Begitu masuk hall, langsung deh cari tempat yang pewe. Saya ada di section yellow, dengan tinggi badan yang semampai, semeter tidak sampai, alias mungil, hehehe. Ternyata saya dapat melihat front stage dengan jelas. Ternyata hallnya memang tidak terlalu besar. Sambil menunggu konser dimulai, kamu boleh duduk dulu. Buat menghemat tenaga ketika konser nanti. Atau boleh deh selfie dulu dengan background stagenya.

Tepat jam enam lebih seperempat, lampu di panggung pun mulai dimatikan dan hall pun menjadi gelap. Dan VCR pembuka dimainkan. Kalau saya sih udah mulai deg-degan, udah excited banget soalnya. Setelah VCR, dilanjutkan dengan intro Hitchiking yang menggelegar. Bikin merinding deh. Saatnya lighstick dinyalakan dan teriak SHINEE.. SHINEE.. SHINEE.. Jreeengg.. Onew, Jonghyun, Key, Minho, dan Taemin muncul dari atas panggung. Kyaaaaaaaaa...
Setelah Hitchiking, dilanjutkan dengan berturut-turut lagu Married to the Music, Why So Serious, dan Juliette. Dilihat dari lagu openingnya, udah cukup buat membangkitkan semangat para Shawol buat nyanyi bareng dan meneriakkan fan chant. Akhirnya setelah penantian yang panjang sejak SWC III, SHINee ada beneran di depan kita. Setelah lagu-lagu tadi, dilanjutkan dengan salam dan perkenalan dan masing-masing member. Yang paling saya ingat ketika Key bilang kalo mereka seneng liat Shawol pakai hijab dengan warna mereka alias pearl aqua. Ah adek jadi malu bang :p
Setelah itu dilanjutkan dengan Prism. Yang paling saya tunggu dari lagu ini adalah goyang pantatnya, hehehe.. Setelah Prism, dilanjutkan lagu Replay. Di lagu ini saya mendadak jadi nge-bias-in Taemin. Kece banget deh dia pas di lagu ini.
SHINee masuk ke belakang panggung buat ganti baju. Sedangkan, para Shawol menonton VCR yang sumpah ganteng banget. Setelah VCRnya kelar, SHINee masuk panggung lagi, pake baju biru. Mereka membawakan lagu Black Hole, Odd Eye, dan Feel Good.


Setelah lagu tadi, mereka masuk lagi ke belakang panggung. Kemudian dilanjutkan dengan Alive, Trigger, Sayonara Hitori, Ring Ding Dong, Lucifer. Ketika pertengahan lagu Lucifer, Minho si baek hati, solo dance break. Lanjut deh ngobrol-ngobrol bentar ma Shawol


Setelah itu, lanjut lagu yang kalem selow mellow gitu alias lagu ballad. Dimulai dengan lagu Farewell My Love, Aside, dan Don't Let Me Go. Kemudian diakhiri dengan duet maut Onew dan Jonghyun dengan lagu Please Don't Go. Awas jangan baper ya hehehe.. Setelah itu ngobrol-ngobrol bentar. Si Taemin nunjukin spoiler dance buat Tell Me What To Do. Tapi jadinya malah kocak, hahaha..

Setelah lagu ballad, saatnya jingkrak-jingkrak lagi dengan lagu Punch Drunk Love, Dream Girl, dan So Amazing. Punch Drunk Love dengan setting ala petinju, dilanjutkan Dream Girl dengan stand mic dance. So Amazing yang beneran amazing. Saya gak nyangka kalau SHINee bakalan keliling sampai di yellow section. Totalitas banget deh mereka kasih fan service. Kesampaian deh buat liat pori-porinya abang-abang ini hehehe..

Abis itu ganti baju dilanjutkan dengan View, Ready or Not, Savior, dan Everybody. Keren pake banget deh stagenya pas everybody ini.

Saat mereka ke belakang panggung, giliran Shawol yang beraksi buat menjalankan fan project. Kita semua nyanyi Selene 6.23 bareng-bareng. Setelah itu ada VCR pas mereka lagi latihan buat persiapan konser. Aaaakk.. jadi baper kan..
Tiba saatnya encore. Cepet banget, Gak kerasa deh. Di encore ini mereka menampilkan 1 of 1, Lucky Star, An Encore, dan Romeo and Juliette. Pas Lucky Star mereka keliling lagi, malah sampai green section. Jangan lupa kasih fan project buat ngangkat banner "We will Always Support and Love You". Dan akhirnya mereka mengucapkan salam perpisahan. Tepat jam 9 malam konser berakhir. Gak rela pisah sama mereka. Rasanya masih kurang. Tapi kalo diterusin SHINee-nya bisa pingsan kali yaa.. Secara mereka totalitas banget kalo ngedance dan nyanyi. Kita mah girang aja cuma teriak fan chant, hahaha.. Mereka berjanji lagi untuk datang ke Indonesia lagi. Janji yaa :)

Dan patah-patah kata dari saya soal konser ini.. Puas pake banget nontonnya. One of best night and best concert ever. Semuanya kereeenn warbiyasaaahh. Mulai dari SHINee yang performnya all out, stage act yang keren, fanservice yang banyak.
Promotor Dyandra Promosindo, My Music Taste, dan Dream Maker yang crew-nya ramah melayani kita mulai dari pembelian tiket sampai dengan konser berlangsung, sabar banget jawab setiap pertanyaan dari kita, sistem antrian yang teratur walaupun katanya ada section yang sedikit ricuh, security team yang tegas tapi tetep ramah, nyediain semua yang kita butuhkan sampai ada section khusus buat difable. Lighting dan sound yang keren ngeeett.
Sistem ticketing dari LoketID yang memudahkan kita buat beli tiket sampai dengan packaging wristband tiket yang keren.
Pemilihan venue JI Expo Kemayoran juga dirasa tepat karena deket sama kota, jadi transportasinya mudah, ada mushola dan kamar mandi yang bersih juga di dalam venue, hall yang bersih, venue indoor tetep berasa adem walaupun SHINee-nya kepanasan, hahaha
Dan, yang terakhir.. para Shawol.. aku senang bertemu dengan kalian. Kalian seru, ramah, kocak, kompak teriak fanchant dan sing along dari awal sampai akhir konser, fan project yang terbilang cukup sukses, tertib ketika antri masuk gate sampai akhir konser..
Terima kasih semuanyaaa!!
Gamsahabnida yeorobun~~~

Jadi, ini setlist SWC V in Jakarta kemarin:

  1. Opening VCR
  2. Hitchiking
  3. Married to the Music
  4. Juliette (Key's Dance Break)
  5. Greeting Ment
  6. Prism
  7. Replay
  8. VCR (BGM Beautiful)
  9. Black Hole
  10. Odd Eye
  11. Feel Good
  12. VCR (BGM Lucifer, Sherlock, View, Replay, Married to the Music, Everybody)
  13. Alive
  14. Trigger
  15. Clue + Note Intro
  16. Taemin's Solo Sayonara Hitori
  17. Ring Ding Dong
  18. Lucifer (Minho's Dance Break)
  19. Ment
  20. Farewell My Love
  21. Aside
  22. Don't Let Me Go
  23. Onew & Jonghyun - Please Don't Go
  24. VCR (BGM Woof Woof)
  25. Punch Drunk Love
  26. Dream Girl
  27. So Amazing
  28. VCR (BGM Shift)
  29. View
  30. Ready or Not
  31. Savior
  32. Everybody
  33. Fan Event: Selene 6.23
  34. VCR (BGM An Ode To You)
  35. 1 of 1
  36. Lucky Star
  37. Ment
  38. An Encore
  39. Romeo & Juliette
  40. Ending Ment
Buat yang mau hafalan fanchant bisa dilihat di Project Shawol ID